Skip to content
s2p
Menu
  • Home
  • Information
    • General Articles
      • Domain Articles
      • Hosting Articles
      • Network Articles
      • MikroTik Articles
      • Surveillance Articles
      • PABX Articles
      • Software Articles
    • Tutorial-Based
      • Tutorial Domain
      • Tutorial Hosting
      • Tutorial Mikrotik
      • Tutorial Network
      • Tutorial Surveillance
      • Tutorial PABX
    • Photo Gallery
  • Services
    • CCTV Solutions
    • Network Solutions
    • MikroTik Implementation
    • Domain & Hosting
  • Members
    • Hosting Services
  • Contact Us
    • Server Status
    • Terms of service
    • Privacy policy

Tutorial & Setting

Search Tutorial by Keyword

Tutorial Domain

  • Pengertian Domain - domain name

Tutorial Hosting

  • Cara Ganti Password Virtual Server - Virtualmin
  • Dns Record
  • Mail Server

Tutorial Mikrotik

  • Cara Login Mikrotik - Winbox
  • Download MikroTik Hotspot - MIKHMON V3

Tutorial Network

  • Schematic Diagram POE

Tutorial PABX

  • Setting PABX Panasonic KX-NS300
  • Yeastar S-Series VoIP PBX - Admin Guide

Tutorial Surveillance

  • Contoh topologi CCTV dengan IP Camera/IP

Content Search

Product & Services

#Tags

CCTV Domain Hosting Mikrotik Network Pabx Software

Our Services

  • CCTV Solutions
  • Network Solutions
  • MikroTik Implementation
  • Domain & Hosting

Get Your ID Domain

Latest News

  • Internet Control Message Protocol – ICMP
    icmp

    Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau. ICMP sebenarnya adalah sebuah protokol, seperti IP, TCP dan UDP, jadi ini memainkan peran yang cukup penting dalam berfungsinya koneksi Internet kita. Protokol ini digunakan oleh berbagai perangkat jaringan, seperti router, modem, server, dan yang lainnya. Sejarah ICMP Definisi asli ICMP dibuat sketsa oleh Jon Postel, yang berkontribusi secara besar-besaran dan berkali-kali untuk perkembangan Internet, dan standar pertama ICMP diterbitkan pada bulan April 1981 di RFC 777. Jelas sekali, definisi awal mengalami banyak perubahan untuk mencapai bentuk yang kita kenal sekarang. Bentuk stabil dari protokol ini diterbitkan 5 bulan kemudian dari definisi awalnya, pada September 1981, dalam RFC 792, dan juga ditulis oleh Postel. Internet Control Message Protocol (ICmP) didefinisikan di dalam RFC 792. Pesan-pesan ICMP umumnya dibuat sebagai jawaban atas kesalahan di datagram IP (seperti yang dispesifikasikan di RFC1122) atau untuk kegunaan pelacakan atau routing. Versi ICMP ini juga dikenal sebagai ICMPv4, yang merupakan bagian dari Internet Protocol versi 4. Sedangkan versi terkini yaitu ICMPv6. Beberapa fungsi dari ICMP Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan. Error biasanya terjadi ketika pesan dan juga request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi terputus atau kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam jaringan komputer. Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan. ICMP bertugas untuk mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada sebuah jaringan komputer terutama dalam hal proses transmisi jaringan. Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan. Sebuah jaringan akan memiliki beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana setiap paket data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer tersebut. Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error, biasanya router atau perangkat keras jaringan lainnya akan memberikan tanda kepada ICMP, misalnya host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus. Cara Kerja ICMP Sederhananya, ICMP digunakan untuk pelaporan error dengan menentukan apakah data mencapai tujuan yang dimaksudkan dengan relatif cepat atau tidak. Dalam skenario dasar, dua perangkat terhubung melalui Internet dan bertukar informasi melalui apa yang kita sebut paket data atau datagram. Dengan ICMP, koneksi tidak perlu dibuat, sebuah pesan dapat dengan mudah dikirim sebagai pengganti koneksi. Selain itu, pesan ICMP tidak memerlukan port untuk mengarahkan pesan, dibandingkan dengan TCP dan UDP, yang keduanya menggunakan port tertentu untuk merutekan informasi. Pesan ICMP dibawa oleh paket IP tetapi tidak dimuat olehnya. Sebaliknya, mereka mendukung paket-paket ini, karena mereka hanya dihasilkan jika operator mereka (yaitu paket IP) tidak pernah mencapai tujuan mereka. Lebih sering daripada tidak, keadaan yang memungkinkan paket ICMP untuk muncul dihasilkan dari data yang tersedia di header IP paket yang gagal. Karena ICMP menyertakan data dari header IP paket yang gagal, tool analisis jaringan dapat digunakan untuk menentukan dengan tepat paket IP mana yang gagal dikirim. Namun, header IP bukanlah satu-satunya jenis informasi yang dibawa oleh paket ICMP. Paket ICMP menyimpan header IP, diikuti oleh header ICMP, dan delapan byte pertama payload. Header IP : berisi detail tentang versi IP, alamat IP sumber dan tujuan, jumlah paket yang dikirim, protokol yang digunakan, panjang paket, time to live (TTL), data sinkronisasi, serta nomor ID untuk paket data tertentu. Header ICMP : berisi kode yang membantu mengkategorikan error, sub-kode yang memfasilitasi identifikasi error dengan menawarkan deskripsi, dan checksum. Transport Layer header : delapan byte pertama dari payload (ditransfer melalui TCP atau UDP). Pesan ICMP Control Code 0 – Echo Reply – digunakan untuk tujuan ping. Code 3 – Destination Unreachable. Code 5 – Redirect Message – digunakan untuk menunjukkan pemilihan rute yang berbeda. Code 8 – Echo Request – digunakan untuk tujuan ping. Code 9 – Router Advertisement – digunakan oleh router untuk mengumumkan alamat IP mereka tersedia untuk routing. Code 10 – Router Solicitation – penemuan, permintaan, atau pemilihan router. Code 11 – Time Exceeded – TTL kedaluwarsa atau waktu pemasangan kembali terlampaui. Code 12 – Parameter Problem: Bad IP header – bad length, opsi yang diperlukan hilang, atau error yang ditunjukkan penunjuk. Code 13 – Timestamp. Code 14 – Timestamp reply. Code 41 – digunakan untuk protokol mobilitas eksperimental. Code 42 – Extended Echo Request – meminta extended Echo. Code 43 – Extended Echo Reply – membalas ke 42 extended Echo request. Code 253 dan 254 – percobaan.

  • Internet Group Management Protocol – IGMP
    IGMP

    Protokol Manajemen Grup Internet, yang dikenal sebagai Internet Group Management Protocol (IGMP), adalah protokol multicast dalam keluarga Protokol Internet. Protokol berjalan di antara host dan router multicast. Internet Group Management Protocol (disingkat menjadi IGMP) adalah salah satu protokol jaringan dalam kumpulan protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Tiga Versi protokol IGMP IGMPv1 : Hanya mendukung dua jenis pesan IGMP. Host membership report (laporan keanggotaan sebuah host), Host akan mengirim pesan dengan jenis untuk menginformasikan router lokal bahwa host tersebut hendak menerima lalu lintas IP multicast yang ditujukan ke alamat group multicast tertentu. Host membership query(permintaan keanggotaan sebuah host), Router mengirim pesan dengan jenis ini untuk memberi informasi kepada segmen jaringan lokal tertentu untuk menentukan apa ada host dalam segmen yang sedang mendengarkan terhadap lalu lintas multicast atau tidak. IGMPv2 : Mendukung tiga jenis pesan IGMP. Leave group, Digunakan host untuk menginformasikan sebuah router bahwa host tersebut merupakan anggota terakhir yang akan meninggalkan group multicast sehingga router mengetahui bahwa router terserbut tidak perlu lagi meneruskan traffic multicast IP ke subnet yang bersangkutan. Group specific query, Seperti pesan IGMPv1 host membership query, kecuali jenis ini akan melakukan pengecekan keanggotaan di dalam sebuah group multicast tertentu. Multicast querier selection, Pesan yang mengijinkan sebuah router untuk dipilih untuk mengeluarkan pesan IGMPv1 host membership query kepada sebuah segmen jaringan tertentu. IGMPv3 Mengijinkan host untuk menerapkan daftar dari jalur mana saja yang ingin mereka terima dari jalur host-host lan yang terhalang pada router. Mengijinkan host untuk memblock paket-paket dari sumber yang mengirimkan trafik yang tidak diinginkan. Prinsip Kerja IGMP Jika sebuah host ingin menerima paket multicast yang dikirim ke grup tertentu, ia harus mendengarkan semua paket yang ditujukan untuk kelompok tertentu. Untuk mengatasi pemilihan rute paket data multicast di Internet, host perlu bergabung atau meninggalkan grup dengan memberitahukan router multicast pada subnet-nya. IGMP digunakan dalam multicast untuk menyelesaikan tugas ini. Dengan cara ini, router multicast dapat mengetahui anggota grup multicast di jaringan dan memutuskan apakah akan meneruskan paket data multicast ke jaringan mereka. Ketika router multicast menerima paket multicast, ia akan memeriksa alamat tujuan multicast dari paket dan meneruskannya hanya jika ada anggota grup tersebut di antarmuka. IGMP menyediakan informasi yang diperlukan untuk meneruskan paket multicast ke tujuan pada tahap akhir, yang memungkinkan kemampuan dua arah berikut : Host menggunakan IGMP untuk memberi tahu router bahwa mereka ingin menerima atau meninggalkan informasi untuk grup multicast tertentu. Router secara berkala menanyakan apakah anggota grup multicast di LAN aktif melalui IGMP, dan mengumpulkan dan memelihara hubungan anggota dari grup segmen jaringan yang terhubung. IGMP dapat digunakan untuk mentransfer video secara multicast dan juga untuk game online, mengingat untuk tujuan-tujuan tersebut, IGMP jauh lebih efisien dibandingkan dengan metode unicast normal.

  • User Datagram Protocol – UDP
    udp

    User Datagram Protocol (UDP) merupakan salah satu jenis protokol internet. Melalui UDP, sebuah aplikasi komputer dimungkinkan untuk mengirim pesan kepada komputer lain di sebuah jaringan tanpa perlu melalui proses komunikasi awal. User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. Karakteristik UDP UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. Fungsi UDP Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS). Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP). Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service. Header UDP Source Port : 16 bit (2 byte), Digunakan untuk mengidentifikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan. Penggunaan field ini adalah opsional, dan jika tidak digunakan, akan diset ke angka 0. Beberapa protokol lapisan aplikasi dapat menggunakan nilai field ini dari pesan UDP yang masuk sebagai nilai field port tujuan (Destination Port, lihat baris selanjutnya) sebagai balasan untuk pesan tersebut. Destination Port : 16 bit (2 byte), Digunakan untuk mengidentifikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menjadi tujuan pesan UDP yang bersangkutan. Dengan menggunakan kombinasi antara alamat IP dengan nilai dari field ini untuk membuat sebuah alamat yang signifikan untuk mengidentifikasikan proses yang berjalan dalam sebuah host tertentu yang dituju oleh pesan UDP yang bersangkutan. Length : 16 bit (2 byte), Digunakan untuk mengindikasikan panjang pesan UDP (pesan UDP ditambah dengan header UDP) dalam satuan byte. Ukuran paling kecil adalah 8 byte (ukuran header UDP, ketika tidak ada isi pesan UDP), dan ukuran paling besar adalah 65515 bytes. Panjang maksimum aktual dari pesan UDP akan disesuaikan dengan menggunakan nilai Maximum Transmission Unit (MTU) dari saluran di mana pesan UDP dikirimkan. Field ini bersifat redundan (terulang-ulang). Panjang pesan UDP dapat dihitung dari field Length dalam header UDP dan field IP Header Length dalam header IP. Checksum : 16 bit (2 byte), Berisi informasi pengecekan integritas dari pesan UDP yang dikirimkan (header UDP dan pesan UDP). Penggunaan field ini adalah opsional. Jika tidak digunakan, field ini akan bernilai 0. Perbedaan TCP dengan UDP (TCP Versus UDP) UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi pada protokol TCP. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. UDP Port Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Di bawah ini beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas antara lain : Port 53 : Domain Name System (DNS) Name Query. Port 67 : BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP]). Port 68 : BOOTP server (DHCP). Port 69 : Trivial File Transfer Protocol (TFTP). Port 137 : NetBIOS Name Service. Port 138 : NetBIOS Datagram Service. Port 161 : Simple Network Management Protocol (SNMP). Port 445 : Server Message Block (SMB). Port 520 : Routing Information Protocol (RIP). Port 1812/1813 : Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS). Demikianlah pengertian UDP, fungsi, Karakteristik, dan perbedaannya dengan TCP. Tentu antara UDP dan TCP saling terkait dalam hal jaringan komputer, yang membuatnya sebagai protokol bermanfaat yang dapat membantu pengguna saling berkomunikasi dan berkirim data.

  • Download Zip UnZip UnRaR Gratis – 7zip for Windows
    7zip

    7-Zip adalah file archiver (pengarsipan file) dengan rasio kompresi tinggi. 7-Zip adalah perangkat lunak gratis dengan sumber terbuka. Sebagian besar kode berada di bawah lisensi GNU LGPL. Beberapa bagian dari kode berada di bawah Lisensi 3-klausa BSD. Juga ada pembatasan lisensi unRAR untuk beberapa bagian kode. Baca informasi Lisensi 7-Zip. Anda dapat menggunakan 7-Zip di komputer mana pun, termasuk komputer di organisasi komersial. Anda tidak perlu mendaftar atau membayar 7-Zip. Fitur dari 7-Zip Rasio kompresi tinggi dalam format 7z dengan kompresi LZMA dan LZMA2. Supported formats : Packing / unpacking: 7z, XZ, BZIP2, GZIP, TAR, ZIP and WIM. Unpacking only: AR, ARJ, CAB, CHM, CPIO, CramFS, DMG, EXT, FAT, GPT, HFS, IHEX, ISO, LZH, LZMA, MBR, MSI, NSIS, NTFS, QCOW2, RAR, RPM, SquashFS, UDF, UEFI, VDI, VHD, VMDK, WIM, XAR and Z. For ZIP and GZIP formats, 7-Zip provides a compression ratio that is 2-10 % better than the ratio provided by PKZip and WinZip. Strong AES-256 encryption in 7z and ZIP formats. Self-extracting capability for 7z format. Integration with Windows Shell. Powerful File Manager. Powerful command line version. Plugin for FAR Manager. Localizations for 87 languages. Support Windows 7-Zip works in Windows 10 / 8 / 7 / Vista / XP / 2019 / 2016 / 2012 / 2008 / 2003 / 2000. Integrasi pada Windows Explore Compression ratio Kami membandingkan 7-Zip dengan WinRAR 5.20. SET FILE: Mozilla Firefox 34.0.5 untuk Windows dan Google Earth 6.2.2.6613 untuk Windows. Hasil rasio kompresi sangat tergantung pada data yang digunakan untuk pengujian. Biasanya, 7-Zip mengompres ke format 7z 30-70% lebih baik daripada format zip. Dan 7-Zip mengompres ke format zip 2-10% lebih baik daripada sebagian besar program kompatibel zip lainnya. Untuk informasi selengkapnya silahkan kunjungi 7-Zip is free software with open source. Download 7zip For All Windows

  • Download database gratis – MySQL for Windows
    mysql

    MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang 6 jutaan pada instalasi komputer di seluruh dunia dan mungkin lebih banyak lagi hingga saat ini. Puluhan hingga jutaan situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya. MySQL adalah sebuah DBMS (Database Management System) menggunakan perintah SQL (Structured Query Language) yang banyak digunakan saat ini dalam pembuatan aplikasi berbasis website. MySQL dibagi menjadi dua lisensi, pertama adalah Free Software dimana perangkat lunak dapat diakses oleh siapa saja. Dan kedua adalah Shareware dimana perangkat lunak berpemilik memiliki batasan dalam penggunaannya. MySQL termasuk ke dalam RDBMS (Relational Database Management System). Sehingga, menggunakan tabel, kolom, baris, di dalam struktur database -nya. Jadi, dalam proses pengambilan data menggunakan metode relational database. Dan juga menjadi penghubung antara perangkat lunak dan database server. Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web adalah karena ia memang cocok bekerja di lingkungan tersebut. Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki Access, misalnya padahal Access amat popular diplatform Windows. Banyak server Web berbasiskan Unix, ini menjadikan Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan client-server/networking. MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT,untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtin nya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs. Sementara fitur-fitur yang lebih jarang digunakan belum atau baru muncul saja di versi-versi terakhir. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi. Cobalah melakukan hal ini dengan Interbase atau bahkan Oracle. Maka dengan load beberapa request per detik saja server Web/database Anda mungkin akan segera menyerah karena tidak bisa mengimbangi beban ini. Mengapa MySQL ? Banyak organisasi terbesar dan dengan pertumbuhan tercepat di dunia termasuk Facebook, Google, Adobe, Alcatel Lucent, dan Zappos mengandalkan MySQL untuk menghemat waktu dan uang dengan menjalankan situs Web volume tinggi, sistem penting bisnis, dan perangkat lunak terpaket. MySQL Community Edition MySQL Community Edition adalah versi database open source terpopuler di dunia yang dapat diunduh secara gratis. Ini tersedia di bawah lisensi GPL dan didukung oleh komunitas pengembang open source yang besar dan aktif. Download Installer MySQL Community Server 5.7.25.0 For All Windows Tersedia MySQL Portable for windows Sangat simple, fleksibel dan ringkas, Keunggulan dan keuntungan pertama menggunakan aplikasi MySQL portable adalah kesederhanaan, fleksibilitas dan keringkasannya. Anda bisa membawa kemana pun aplikasi portable menggunakan penyimpanan massal seperti Flash drive maupun Harddisk eksternal dan menggunakannya pada berbagai komputer. Tidak perlu menginstal, tidak perlu menunggu proses yang lama. Aplikasi portable juga bisa di copy ke komputer rekan Anda dari penyimpanan massal. Tidak perlu menyimpan di Local Disk C, Anda bisa menyimpannya di partisi manapun selama itu masih berhubungan dengan komputer. Bahkan selain itu, Anda juga tetap bisa membuat file shortcut untuk diletakan pada dekstop seperti halnya aplikasi non portable untuk pengaksesan lebih cepat. Download MySQL Portable Server 5.5.13 For All Windows

Accepted Payment

Payment Payment Payment

Payment Payment Payment

Payment Payment Payment

Payment Payment Payment

Payment Payment Payment

Tutorial & Setting

  • Tutorial-Based
  • Tutorial Network
  • Tutorial Mikrotik
  • Tutorial Surveillance
  • Tutorial Domain
  • Tutorial Hosting
  • Tutorial PABX

Information & FAQ

  • General Articles
  • Network Articles
  • MikroTik Articles
  • Surveillance Articles
  • Domain Articles
  • Hosting Articles
  • PABX Articles
  • Software Articles

Our Project

  • Photo Gallery

Link & Status

  • Server Status
  • Terms of service
  • Privacy policy
Follow Us
Copyright © 2023 S2PHost All Rights Reserved